Kamis, 21 Januari 2010

Penipuan Gaya Baru

Siang kemarin seisi rumah digegerkan dengan penemuna KUPON BERHADIAH LANGSUNG 3 LEMBAR yang tidak jelas darimana asalnya. Memang sih, asalnya dari detegen bubuk merek BUKRIM.. Tetapi apakah itu asli dari pabrik atau bukan, itulah yang perlu dipertanyakan.Alhamdulillah, Allah SWT masih melimpahkan rahmatNYA kepada kami. Sehingga langsung terlintas dipikirin, ditengah kebahagiaan yang nggak karu-karuan untuk menelpon langsung ke PT.TOTAL CHEMINDO LOKA. Ternyata program tersebut tidak pernah ada dari tahun 2009 - 2010. Seperti tersambar petir di siang bolong, kami coba lagi tilpun ke nomor customer service PT.TOTAL CHEMINDO LOKA yang lain. Ternyata jawabannya tetap sama. Akhirnya mau tidak mau, lagu SO7 terngiang-ngiang di telinga kami, yaitu BERHENTI BERHARAP. Padahal tadinya sudah ribut-ribut gara2 siapa besok yang mau tampil klo diwawancara di TV? (Maklum, pengen jd artis pada nggak kesampaian.. Jadi inget lagunya "AKU PENGEN JD ARTIS.."  =D )

Ciri-cirinya:
1. Produk detergent yang dilempar2 ke halaman rumah, jadi 1 halaman rumah dapet 1 biar adil.
2. 3 Lembar kertas dilipat kecil dibungkus plastik kecil di dalam produk.
3. Produk detergent biasanya yg disebek scr rapi adl bagian bawahnya dan di press dg mesin press plastik.
4. Hadiahnya mobil dan ada capnya macem2.
5. Direkturnya pake nama ATALLA DZOFRAN W.
Padahal nama itu ada di FB dan belum tentu yg punya nama juga tahu.
6. Mencatut nama Drs.CONDRO KIRONO,SH (Kepolisian Polda Metro Jaya Dir LANTAS)
7. Pake nama notaris BACHTIAR LUBIS, SH.
8. Pake nama Drs.H.DARMIN NASUTION (Dirjen Pajak)
9. Dan mencatut nama HONDA.

Nah, ini nomer tilpunnya:
021-85450707

08989807007

Kalo ada yg mau iseng2 ngecek, coba ajew bozz... Syp tau nomer dia orang masih aktif. Soalnya kemarin sore masih aktif. ^0^
Kurang lebih, kronologisnya, sama dengan kisah yang saya unduh dari:
http://nismara.blogspot.com/
dan
http://riesma.multiply.com/journal.

Here's the story.
Tittle:

Penipu 'TENGIK'

Content:

Sore itu istri saya sedang bersih-bersih halaman depan. Dengan agak heran dia menemukan satu bungkus detergent tergeletak di selokan kecil samping car port depan rumah. Herannya adalah karena seingatnya dia tidak eprnah membeli dan memakai produk itu, yaitu produk detergent ‘Attack’ ukuran sachet 200gr keluaran PT. Kao Indonesia. Dalam hati udah mulai curiga, pasti ada yang ingin bikin ulah dengan menebar umpan, biasa maling modul penipuan berkedok undian berhadiah. Kecurigaan itu karena hal serupa pernah terjadi beberapa tahun yang lalu dengan modus seperti itu dan menggunakan produk yang sama.
Kecurigaan bertambah ketika setelah diperiksa ternyata kemasan sachet Attack itu bagian bawahnya seperti tidak sempurna pengelemannya dan nyaris bocor. Untuk membuktikan kecurigaan itu, istri saya membuka kemasan lewat ‘lem-an’ sebelah bawah tadi. Selain terdapat bubuk detergent, ternyata di dalamnya juga terdapat beberapa lembar kertas yang dilipat jadi satu. Tetangga saya yang kebetulan sedang main menemani anaknya bermain dengan anakku, ikut menyaksikan dan memeriksa detergent dan liopatan kertas tadi. Menurut dia, bubuk detergent yang ada di dalam kemasan sachet itu tidak seperti yang dia tahu dan kenal, baik warna bubuknya maupun aromanya. Kebetulan dia termasuk mengguna attack, jadi lumayan ngerti ciri produk itu.
Selanjutnya lipatan kertas kecil yang juga ada di dalam kemasan itu dibuka, ternyata terdapat 3 lembar kertas, 2 lembar dalam bentuk surat kecil ukuran 10cm x 12cm masing-masing berjudul ‘SERTIFIKAT’ dan ‘SURAT PENGESAHAN’ sedangkan satu lembar lagi berbentuk kartu kecil ukuran 3cm x 4cm (kayak pasfoto aja), bertuliskan ‘Promo Hadiah Langsung’ dilengkapi dengan gambar mobil ‘Suzuki SWIFT’. Dibelakangnya tertuliskan syarat dan ketentuan (terms and conditions) pengambilan hadiah.
Pada lembar yang berjudul seritifikat, dicantumkan formulir yang harus diisi oleh konsumen, disertai dengan cap perusahaan lengkap dengan nama dan jabatan serta tandatangan pejabat perusahaan PT. KAO INDONESIA. Disitu dicantumkan nama Atalla Dzofran W. Yang menggelikan lagi, untuk meyakinkan pembaca, dokumen yang diberi judul surat pengesahan, dikeluarkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya dilengkapi dengan nomor surat, kop surat Polda Metro Jaya, ditandatangani oleh Dirlantas Polda Metro Jaya (tercantum) Drs. Djoko Susilo SH, Msi. Lengkap dengan tanda tangan dan stempel basah. Stempelnyapun meyakinkan, karena halus dan bagus. Nomor telepon yang bisa dihubungi ada pada kartu kecil yang bergambar mobil tadi. Dalam kartu disebutkan bahwa konsumen mendapatkan hadiah berupa 1 unit mobil Suzuki Swift, dimana pajak (disebut PPH dan PPN) ditanggung oleh PT. Kao Indonesia, sedangkan pemenang hanya dibebani bea balik nama (BBN). Nomor yang bisa dihubungi (sepertinya nomor HP) 021-30369575 dan 021-30369577.
Istri saya menunjukkan dokumen-dokumen itu ke saya pada sore harinya sepulang saya dari tempat kerja. Dengan ketawa-ketawa, istri saya menceritakan kronologi penemuan dan pemeriksaan barang bukti itu (tapi nggak dibuat berita acara pemerisaannya, red).
Untungnya istri saya sudah terbiasa dengan berbagai modus penipuan berkedok undian berhadian, baik yang model ginian (seingatku udah yang kedua kalinya) maupun yang lewat telepon. Jadi nggak ada respon yang berakibat negatif yang menguntungkan penipu. Alhamdulillah, semoga Allah melindungi keluarga kita semua, amien.
Kembali ke masalah attack yang tiba-tiba ada di halaman rumah tadi. Kelihatannya si penipu menebar umpan dengan cara melempar kemasan-kemasan sachet ke halaman-halaman rumah orang, dengan harapan yang punya rumah, terpancing menelpon balik dan terkena perangkap mereka. So hati-hatilah dengan modus penipuan yang semakin banyak modelnya, beritahu ke seluruh anggota keluarga kita tentang lengkah-langkah yang harus dilakukan apabila ada orang-orang yang memberitahukan dan iming-iming akan adanya rezeki nomplok berupa hadiah, biasanya mobil, motor atau barang elektronik. Minimal jangan ditanggapi, biar nggak kena perangkap. Atau kalau mau coba-coba jadi detektif, berhati-hatilah jangan-jangan anda terkena perangkap juga. Biasanya si penipu akan menonaktifkan nomor HP yang tercantum disitu, setelah mencurigai si penelepon bukan orang yang gampang ketipu, karena mereka juga takut. Dasar penipun ‘tengik’ laknatullah.

Title:
Penipu (nyaris) Ditipu
Content:


Hari Rabu pagi, saat g lagi tidur nyenyak, tiba-tiba si mbak gedor2 pintu kamar. Katanya, g disuruh bangun ama nyokap. Argh, tumben banget nyokap bangunin g pagi2 gini ? *padahal udah jam 9an*..hehehe..G cuman bilang iya, kemudian kembali melanjutkan tidur..

Jam 10an, kamar g digedor lagi dan kali ini sedikit pemaksaan kehendak. Akhirnya, terpaksa g bangun deh meski mata g masih kerlap kerlip bintang di langit. Turun ke bawah, cari camilan untuk sarapan plus baca koran. Ga ada yang spesial, just ordinary day. Lagi asik baca koran, tiba-tiba nyokap manggil g buat ke kamarnya.

"Tadi pas si mbak mau nyuci, masa dia nemu kertas ini di dalam kemasan Attack softener. Katanya kita menang mobil Suzuki Swift."

*whatz ?@!#*

Didalam kemasan itu, ternyata telah ditemukan 3 carik kertas. Yang pertama secarik kertas sebesar kotak korek api yang berisi nomer undian, nomor layanan konsumen (021-30574417, 021-30574437) dan gambar suzuki swift dengan tulisan "SELAMAT, ANDA TELAH MEMENANGKAN HADIAH LANGSUNG 1 BUAH SUZUKI SWIFT".

Kertas yang kedua berisi Surat Pengesahan dari POLDA Metro Jaya dengan No.Pol : P/188/I/2008/SAT-POL plus dittd oleh DIRLANTAS POLDA METRO JAYA, Drs. Djoko Susilo SH, Msi dengan NRP. 60100746.

Sementara kertas terakhir merupakan sertifikat keaslian dari KAO dengan No. Ijin Promosi: 179/DEP-SOS/XII/2008 dan di ttd (plus dicap pula) oleh Atalla Dzofran W yang memiliki jabatan sebagai Dirut PT. KAO Indonesia.

Well, first impression..cukup meyakinkan. Tapi, kok g tetep yakin kalo hal ini cuman tipuan yah ??

So, yang pertama-tama g lakuin adalah telpon ke Layanan bebas pulsanya KAO yang nomernya ada di bungkus kemasan. Tapi..tunggu punya tunggu, ga ada yang angkat telponnya. Hmm, mungkin sedang sibuk ? Entahlah..

Lalu, setelah berembuk dengan nyokap dan bokap. Akhirnya nyokap telpon ke nomor telpon yang tertera di kertas undian. Telpon diterima oleh seseorang yang (mengaku) bernama Budi Utomo. Beliau menjelaskan segala macemnya, sampe berani sumpah kalo ini merupakan undian beneran. Sampe katanya, nanti akan ada 2 orang polisi plus wartawan dari Metro TV yang akan datang kerumah untuk menyerahkan hadiah secara simbolis. Nyokap udah seneng, secara kalo bener berarti mobil akan dibuat atas nama g sebagai hadiah ulang tahun *ya ampyun, mimpi apa g semalem ??*..iyuk!

Pada akhirnya, bapak itu bilang kalo nyokap diminta untuk menghubungi bapak polisi Djoko Susilo untuk mengurus surat2nya dan menanyakan pula kepada beliau nomor rekening untuk mentransfer uang pengurusan. Wah, kliatan mulai janggal nih. Secara g udah wanti2, kalo disuruh transfer duluan jangan mau sampe ada barang or at least BPKB di tangan. Akhirnya, nyokap telpon bokap untuk kembali berembuk. Sementara g keatas buat ngecek di inet, apakah pernah ada kejadian seperti ini sebelomnya ??

Baiklah, setelah searching di google..g pun menemukan artikel ini .

Ok, clear..menurut g itu salah satu bukti mengingat banyaknya kemiripan antara cerita Bapak Reza disitu dengan yang terjadi sama g..hehehe..So, alhasil setelah nyokap g baca diapun menyesali kenapa masih banyak kejadian tipu-menipu seperti ini. Lantas, nyokap yang udah jengkel kembali menelpon bapak Budi Utomo itu:

"Pak, bapak tau ga kalo menipu itu dosa besar ? ".

"Loh, ibu tau darimana ? Memang ada buktinya ? ". (masih mencoba menjaga sikap)

"Saya tau dari internet kalo..."
klik, telponpun ditutup dari seberang sana.

Hehehe..penipu kok ditipu ??
-case closed-

 ----------------------------------------------------------------------------------------------


That's the story of what happened at my house yesterday afternoon that could stir neighbors. Hopefully with this notice, the more limited the space for such fraud.And maybe useful to the reader as well.^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar